TIME

Latest Post

SEJARAH POSTEL RI

Written By Unknown on Jumat, 30 September 2016 | 10.29.00


Detik-Detik Pengambil Alihan Jawatan PTT Secara Hirois
 Oleh Angkatan Muda Pos Telegrap dan Telepon

di Bandung Pada Tanggal 27 September 1945

Tanggal 27 September yang setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Bhakti Postel oleh semua pegawai di jajaran pos dan telekomunikasi bertolak dari diambil-alihnya Jawatan PTT dari kekuasaan pemerintahan Jepang oleh putra putri Indonesia yang tergabung dalam Angkatan Muda Pos Telegrap dan Telepon yang disingkat AMPTT pada tanggal 27 September 1945.

Dengan digerakkan oleh Soetoko, AMPTT yang pada saat itu belum mempunyai pengurus, pada tanggal 3 September 1945 mengadakan pertemuan. Para pemuda AMPTT yang hadir dalam pertemuan tersebut antara lain Soetoko, Slamet Soemari, Joesoef, Agoes Salman, Nawawi Alif dan beberapa pemuda lainnya. Untuk merealisasikan pemindahan kekuasaan, dalam pertemuan tersebut disepakati bahwa Kantor Pusat PTT harus sudah dikuasai paling lambat akhir bulan September 1945.

Proklamasi Kemerdekaan sudah berlangsung selama satu bulan. Para pemuda berusaha mendekati Jepang supaya menyerahkan kekuasaan di Kantor PTT karena Komandan Pasukan Jepang menginstruksikan bahwa penyerahan Kantor Pusat PTT harus dilakukan oleh sekutu. Oleh karena itu, rencana untuk merebut Kantor Pusat PTT harus lebih dimatangkan dan dirahasiakan.

Pada tanggal 23 September 1945 Soetoko berunding dengan Ismojo dan Slamet Soemari yang menghasilkan sebuah keputusan yaitu meminta kesediaan segera dari Mas Soeharto dan R. Dijar untuk menuntut pihak Jepang supaya menyerahkan kekuasaan PTT secara damai, akan tetapi jika pihak Jepang tidak mau menyerahkannya, akan ditempuh jalan kekerasan dengan kekuatan yang ada dan bantuan dari rakyat. Setelah kekuasan direbut, mereka berencana untuk mengangkat Mas Soeharto menjadi Kepala Jawatan PTT dan R. Dijar sebagai Wakilnya.

Keesokan harinya, tanggal 24 September 1945 Soetoko meminta Mas Soeharto dan R. Dijar supaya hari itu juga, tanpa menunggu instruksi dari Jakarta, menemui pimpinan PTT Jepang, Tuan Osada, untuk berunding dan mendesak agar hari itu juga pihak Jepang mau menyerahkan pimpinan Jawatan PTT secara terhormat kepada Bangsa Indonesia.

Namun perundingan yang dilakukan oleh Mas Soeharto dan R. Dijar bisa dikatakan gagal, karena hanya diperkenankan mengibarkan bendera Merah Putih di halaman belakang gedung di Jalan Cilaki. AMPTT segera menaikkan Sang Merah Putih secara khidmad pada sebuah tiang khusus, tepat di tempat tugu PTT sekarang.

Tangggal 26 September 1945 Soetoko memanggil Soewarno yang menjadi Komandan Cusin Tai dan Nawawi Alif untuk diberi tugas memimpin pekerjaan meruntuhkan tanggul dan mengelilingi kantor.

Untuk menciptakan koordinasi AMPTT dalam perebutan kekuasaan Jawatan PTT dari tangan Jepang, maka ditetapkan Soetoko sebagai ketua, dengan dibantu oleh tiga wakil ketua yang terdiri dari Nawawi Alif, Hasan Zein dan Abdoel Djabar.

Pada sore hari tanggal 26 September 1945 Soetoko menemui Mas Soeharto untuk memberitahukan rencana perjuangan AMPTT yang akan dilaksanakan pada tanggal 27 September 1945. Mas Soeharto menerima dan menyetujui rencana tersebut.

Malam itu juga segenap anggota AMPTT disebar untuk mencari dan mengumpulkan senjata tajam, kendaraan bermotor, senjata api dan kebutuhan lainnya. Siasat dan taktik disusun. Penduduk tua, muda dan semua organisasi perjuangan yang berkedudukan di dekat Kantor Pusat PTT dihubungi dan menyatakan kesediaan untuk memberikan bantuan Kepada AMPTT.

Setelah tiga hari berturut-turut diadakan perundingan dengan pihak Jepang dan terus gagal, tibalah hari yang bersejarah yakni tanggal 27 September 1945. Sekali lagi Mas Soeharto dan R. Dijar mengadakan perundingan dengan Pimpinan Jepang di Kantor Pusat PTT. Hasilnya tetap gagal juga. Namun demikian sudah menjadi keputusan AMPTT bahwa tanggal 27 September 1945 kekuasaan atas Jawatan PTT harus direbut dengan kekerasan dari tangan Jepang.

Ketika itu AMPTT siap dengan senjatanya masing-masing. Rakyat sudah dikerahkan dan massa sudah berkumpul di halaman selatan. Soewarno dan pasukannya memasuki ruangan kantor yang dikuasai Jepang dan membuat mereka tidak dapat berbuat apa-apa untuk menghalangi tekad AMPTT. Secara sukarela mereka menyerahkan senjatanya.

Setelah itu Soetoko segera membawa Mas Soeharto dan R. Dijar ke depan massa. Didepan massa, kira-kira pukul 11.00, Soetoko membacakan teks yang isinya sebagai berikut :

Atas nama pegawai PTT dengan ini, dengan disaksikan oleh masyarakat
Yang berkumpul di halaman PTT jam 11.00 tanggal 27 September 1945
Kami mengangkat Bapak Mas Soeharto dan Bapak R. Dijar,

Masing-masing menjadi
Kepala dan Wakil Kepala Jawatan PTT seluruh Indonesia

Atas Nama AMPTT
Tertanda : SOETOKO

Pada saat itu di dalam Kantor Jawatan PTT muncul beberapa pemuda di bawah pimpinan Soewondo. Mereka menurunkan bendera Jepang, dan sebagai gantinya mereka mengibarkan Bendera Merah Putih pada tiang listrik. Massa yang menjadi saksi mata dalam peristiwa yang mengakhiri kekuasaan kolonial Kantor Pusat PTT segera mengumandangkan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Seluruh Jawatan PTT dengan semua eselonnya memberikan kontribusi dalam melaksanakan amanat Proklamasi Kemerdekaan yaitu : “Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain diselenggarakan denga cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya”.

Pasukan peruntuh tanggul melanjutkan pekerjaannya. Gedung Kantor Pusat PTT siang malam dijaga oleh para pemuda. Mulai keesokan harinya bekas pimpinan Jepang tidak diperkenankan lagi masuk kantor. Mereka disuruh tinggal dirumah mereka yang telah ditempeli tulisan : Milik Republik Indonesia.


Peristiwa pengambil alihan Jawatan PTT dari tangan Jepang oleh Angkatan Muda PTT pada tanggal 27 September 1945 diperingati sebagai Hari Bhakti Postel. Dengan demikian setiap tahun tanggal 27 September dilaksanakan Upacara Bendera Hari Bhakti Postel dan diperingati dengan berbagai kegiatan antara lain pemberian penghargaan Adhi Karya, Bhakti Sosial, olah raga dan lain sebagainya.

NAPAK TILAS KE BATAS NEGARA KRAYANG KALTARA

Written By Unknown on Minggu, 01 Mei 2016 | 20.12.00

NAPAK TILAS KE BATAS NEGARA INONESIA -MALAYSIA KRAYAN KALTARA

Kecamatan Krayan terletak di bagian barat Kabupaten Nunukan dan berbatasan dengan Serawak Malaysia. Terdiri dari 65 desa yang berpusat pemerintahan di Long Bawan, jumlah penduduknya 8.438 jiwa yang sebagian besarnya ialah penduduk asli pedalaman Kalimantan yaitu Suku Dayak Lundayeh.
Perjalanan untuk mencapai kecamatan ini dari Kecamatan Nunukan harus ditempuh melalui transportasi udara melalui penerbangan dari Bandara TARAKAN atau NUNUKAN ke bandara perintis Long Bawan.
Kecamatan Krayan merupakan penghasil beras terbesar di Kabupaten Nunukan, yaitu beras adan yang merupakan padi unggul organik, yang banyak dipasarkan ke Malaysia dan Brunei. Daerah ini juga memiliki komoditi unik yaitu garam gunung hasil dari pengolahan sumur air bergaram.
Sebagian wilayah kecamatan ini berupa Taman Nasional Kayan Mentarang yang kaya dengan keanekaragaman hayati. Keaslian alam ini yang berpadu dengan kearifan Suku Dayak dalam mengelola alam menjadikan daerah Krayan sering menjadi pusat penelitian sejumlah lembaga nirlaba internasional dan berpotensi besar menjadi daerah tujuan pariwisata.
 
Desa Long Bawang hanya bisa diakses lewat udara., tak ada jalan darat yang menghubungkan ibu kota kecamatan itu dengan ibu kota Kabupaten Nunukan, apalagi kota-kota lain, meski saat ini tengah dibangun jalur Malinau-Long Bawan. Pesawat udara bisa dicapai dari Tarakan, Nunukan, dan Malinau
Dit Penataan SDPPI  bersama rombongan (UPT BATAM, SAMARINDA dan PEKAN BARU menggunakan pesawat dari Tarakan penerbangan sekitar 1 jam 25 menit mencapai Long Bawang melewati celah-celah gunung, yang berselimut awan. Long Bawan tersembunyi di balik gunung-gunung di belantara Kalimantan, sehingga berudara sejuk dan dingin.Kegiatan di lokasi melakukan pengukuran karakteristik  teknis pancaran spectrum frekuensi radio didaerah border communication



  
 
 
 
 

 
 



UPT BATAM UP DATE APRIL 2016

Written By Unknown on Kamis, 21 April 2016 | 21.46.00
















WORLD AMATEUR RADIO DAY 2016


RAKERNAS ORARI 2016 DI BANJARMASIN

Written By Unknown on Rabu, 24 Februari 2016 | 02.54.00

SELAMAT TAHUN BARU IMLEK 2016

Written By Unknown on Rabu, 10 Februari 2016 | 17.52.00





RENUNGAN FEBRUARI 2016




PENANDATANGAN LOA ANTARA BALMO BATAM DAN AIRNAV BATAM DAN AIRNAVIGASI TANJUNG PINANG

Written By Unknown on Jumat, 29 Januari 2016 | 21.18.00


 



 
 

GLOBAL MARITIME DISTRESS SAFETY SISTEM (GMDSS)

Written By Unknown on Jumat, 22 Januari 2016 | 01.34.00

Hasil gambar untuk gmdss

GLOBAL MARITIME  DISTRESS SAFETY SISTEM (GMDSS)
Global Maritime Distress (GMDSS) adalah kemajuan teknologi dalam komunikasi radio yang efektif, cepat untuk menangani dinas komunikasi marah bahaya / dinas maritim dan keselamatan komunikasi.

 System ini mempunyai kelebihan antara lain
  • Dengan integrasi layanan komunikasi yang berbeda  dalam waktu yang bersamaan, untuk mengurangi ketidak pastian abscence link berarti. hanya melalui satu sumber informasi yang terkandung dalam pesan marabahaya dan keselamatan

  •  Dapat memberikan data yang diperlukan untuk lokalisasi yang tepat  dan akurat dari kapal yang mengalami gangguan atau  membutuhkan  bantuan dan penyelamatan iiwa dan harta benda.
  • Penyederhanaan dan otomatisasi prosedur untuk pancaran signal  panggilan marabahaya dan keselamatan.

  • Memberikan perlindungan seluruh dunia untuk penerimaan informasi dan peringatan marah bahaya yang dilakukan  dengan metode tradisional (MORSE dan telepon radio), yang telah menunjukkan akurasi pengiriman/penerimaan data informasi dan dibenarkan penggunaannya dalam sejumlah kesempatan, pada penerimaan ketidak pastian dan kesalahan manusia disengaja
 
GMDSS dan untuk sistem komunikasi di VHF, MF dan HF
Digital Selective Calling telah didefinisikan. Ini adalah sistem panggilan otomatis untuk

o  Kapal - shore,
o  Pantai - kapal atau
o  Kapal - kapal peringatan.
Karena jangkauan terbatas dari setiap sistem komunikasi radio, beberapa daerah operasi dan perlindungan  :
ZONA
Cakupan
Keterangan
A1
Zona dekat pantai dengan cakupan VHF- DSC
approx. 25-30 mil.
A2
Zona Navigasi dengan cakupan MF-DSC, termasuk zona A1
approx. 250 mil.
A3
Navigasi zona tidak termasuk zona A1, A2 dan daerah kutub
(> 70 °), dengan HF-DSC Dan cakupan INMARSAT
A4
1.    Polar zona
,> 70 ° N,> 70 ° S



layanan komunikasi GMDSS antara lain adalah:
  • ·       Radio mercusuar di lokalisasi kapal.rusak
  • ·       Radar transponder (SART).
  •      INMARSAT. 
  •      NAVTEX Transmitter.
  •      Portables VHF.
  • VHF stasiun radio dengan DSC.
  • HF stasiun radio dengan DSC ..
  • Stasiun radio MF dengan DSC.

    DIGITAL SELEKTIF CALLING  (DSC)
Digital Selective Calling (DSC)  merupakan bagian dari GMDSS dan digunakan dalam sistem ini terutama sebagai sistem panggilan otomatis untuk peringatan marabahaya dari kapal dan untuk penerimaan dari stasiun pesisir yang sesuai. dan juga dapat digunakan oleh kapal-kapal dan stasiun pantai untuk distress relay waspada dan jenis panggilan kelautan mendesak dan keselamatan.
Proses panggilan DSC akan menjadi bagian dari prosedur dengan urutan berikut  
1.    Di tempat pertama pemberitahuan dihasilkan dengan cara DSC.
2.    penerimaan dihasilkan oleh tujuan pemberitahuan, dalam kasus ketika ini diperlukan dan oleh sistem DSC yang sama.
3.    Akhirnya komunikasi didirikan melalui saluran telepon radio, terkait dengan saluran DSC, atau melalui saluran / frekuensi dan modus ditentukan dalam komunikasi DSC sebelumnya.
    Dokumen
  • Documents sudah tersedia  dapat Downloads
  • Produk-produk terkait
  •  ACCESORIES & UNIT KONTROL
  •  RF Switcher (CA-500-A / B)
  •  Ulang untuk Stasiun Pantai (DT-302-A)

 ANTENA
  •  1,6-30 Mhz (74 kaki) Antena (AT-111-A)
  •   6.2-30MHz Log-periodik Antena (LP-1017)
  •  138-174 MHz 150W Antenna (AV-138-A)
  •   ANTENA skrup
  •  Antena Diplexer Multicoupler (MA-100-A)
  •  Antena Triplexer Multicoupler (MA-101-A)
  • MF-HF Coupler untuk Vertikal Antenna 1 freq. (AC-160-C)
  •  MF-HF Coupler untuk Vertikal Antenna 2 freq. (AC-160-B)
  •  MF-HF Coupler untuk Vertikal Antenna 3 freq. (AC-160-A / F)
  •  Pre-Selector Multicoupler 8 Penerima (MP-100-A)
  •  Pre-Selector Multicoupler 10 Penerima (MP-110-A)
  •  Penerimaan Coupler untuk Vertikal Antenna (AC-160-R)
 MODEMS
  •  DSC MF / HF Modem (MD-200-D)
  •  DSC VHF Modem (MD-200-E)
  •  Remote Control Modem (MD-350-A)

 PENERIMA
 MF / HF Digital Receiver 100KHz-30MHz (RX-500-A)

PERANGKAT LUNAK
  • Digital Panggilan Selektif (LS-200-A)
  •  Mengelola dan Pengendalian Receiver Unit (TL-500-R)
  • Mengelola dan Pengendalian Transmitter Unit (TL-500-T)
  • Mengelola dan Pengendalian Transmitter / Receiver Unit (TL-500-A)

 TRANSCEIVERS
  • 50W VHF Transceiver (TR-650-A)
  • 150W H.F. SDR Digital Transceiver (TR-560-A)
  •   500W H.F. Digital Transceiver (TR-505-D)
  •  1kw H.F. Digital Transceiver (TR-512-A)

The 72nd Anniversary of The Republic of Indonesia

The 72nd Anniversary of The Republic of Indonesia
YB872RI

DIRGAHAYU HARI KEBANGKITAN NASIONAL

DIRGAHAYU HARI KEBANGKITAN NASIONAL

BBM HARI INI

BBM HARI INI
BBM HARI INI
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2013. OPTIMALISASI SUMBER DAYA - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger