Kegiatan monitoring terhadap spectrum frekuensi radio dan perkembangan penggunaan spectrum frekuensi radio di wilayah perbatasan Kalimantan Barat dengan Sarawak ( Malaysia Timur ) dilakukan dalam rangka pengamanan frekuensi perbatasan dan menjaga kedaulatan Negara Indonesia. Hasil monitoring frekuensi radio di daerah perbatasan pada tahun 2011 seperti pada tabel di bawah ini.
Dari temuan data hasil monitoring dilapangan terdapat fakta-fakta penggunaan frekuensi radio yang berpontensi terjadinya interferensi pada penggunaan frekuensi radio siaran antara Indonesia dengan Malaysia Timur seperti terlihat data record monitoring di bawah ini.
1. Potentially interference in future (1) Radio Hot FM Malaysia
1. Potentially interference in future (1) Radio Hot FM Malaysia
2. Potentially interference in future (2)
Radio Hot FM Malaysia
The signal is strong too so that received well in Balai Karangan, Kabupaten Sanggau. It’s just 100 KHz adjacent with Channel 69 (94,4 MHz) in Balai Karangan, Kabupaten Sanggau.
3 Potentially interference in future (3) Radio Wai FM, Malaysia
3 Potentially interference in future (3) Radio Wai FM, Malaysia
The signal is strong and 200 KHz adjacent with Channel 136 (101,1 MHz) in Balai Karangan, Kabupaten Sanggau.
4 Potentially interference in future (4) Radio Hitz FM, Malaysia
The signal is strong and 100 KHz adjacent with Channel 77 (95,2 MHz) in Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang
5. Potentially interference in future (5) Radi Red FM, Malaysia
5. Potentially interference in future (5) Radi Red FM, Malaysia
The signal is strong and 100 KHz adjacent with Channel 98 (97,3 MHz) in Noyan,Kembayan Kabupaten Sanggau.
frekuensi radio siaran FM di Kabupaten Sanggau dan Kabupaten Bengkayang.
Potensi interferensi ini perlu segera diselesaikan dalam forum Joint Committee On Communications antara Indonesia dengan Malaysia agar tidak terjadi interferensi dalam penyelenggaraan radio siaran FM khususnya di wilayah sekitar perbatasan antara Kalimantan Barat dengan Sarawak Malaysia.