Perjalanan Menuju Kota Wisata Bukit Tinggi
Udara
yang cukup sejuk dengan Maskapai penerbangan Garuda indonesia mulus
mendarat Bandar Udara Internasional Minangkabau yang merupakan gate way
memasuki Kota Padang menuju Kota Pariwisata Bukit Tinggi
Bandar
Udara Internasional Minangkabau dibangun tahun 2001 Penerbangan domestik dan
internasional yang berkapasitas sekitar 2,5 juta penumpang setiap tahunnya juga
dilengkapi dengan landasan penghubung (taxiway) paralel
Perjalan
kali ini dilanjutkan dengan travel transportasi bandara jenis avansa
jalan darat menuju kota pariwisata Bukit Tinggi sekitar 3 jam melintasi jalan yang mulus dan ramai
Kota
Pariwisata Bukit Tinggi salah satu daerah tujuan wisata di Indonesia yang banyak
dijumpai obyek wisata dan ramai dikunjungi turis manca negara maupun turis
domestik diantaranya adalah :
Air Terjun Lembah Anai
Lembah Anai Terletak di tepi Jalan Raya Padang - Bukittinggi, terletak
di kawasan cagar alam Lembah Anai, Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat Di sekitar air
terjun terdapat monyet yang berkeliaran. Air terjun dengan ketinggian kurang
lebih 60 meter ini punya pemandangan luar biasa. dan ramai dikunjungi wisatawan
mancanegara dan domestik baik pada saat liburan, maupun hari2 biasa.
Kota Pariwisata Bukittinggi
Informasi seputar Kota Bukittinggi
- semula merupakan pasar (pekan) bagi masyarakat Agam Tuo
- Era pemerintahan / kedatangan Belanda, menjadi kubu pertahanan melawan Kaum Padri
- 1825, Belanda mendirikan benteng Fort de Kock, sekaligus menjadi tempat peristirahatan opsir-opsir Belanda yang berada di wilayah jajahannya.
- Era pemerintahan Hindia-Belanda, kawasan ini menjadi sebuah stadsgemeente (kota) dan juga berfungsi sebagai ibu kota Afdeeling Padangsche Bovenlanden dan Onderafdeeling Oud Agam.
- Era pendudukan Jepang, dijadikan sebagai pusat pengendalian pemerintahan militernya untuk kawasan Sumatera, Singapura dan Thailand. Kota ini menjadi tempat kedudukan komandan militer ke-25 Kempetai, di bawah pimpinan Mayor Jenderal Hirano Toyoji. kemudian kota ini berganti nama dari Stadsgemeente Fort de Kock menjadi Bukittinggi Si Yaku Sho meliputi wilayah sekitarnya (Sianok Anam Suku, Gadut, Kapau, Ampang Gadang, Batu Taba, dan Bukit Batabuah.) Sekarang nagari-nagari tersebut masuk ke dalam wilayah Kabupaten Agam.
- Era Kemerdekaan Indonesia ditetapkan sebagai Ibu Kota Provinsi Sumatera, sebagai wilayah pemerintahan kota berdasarkan Ketetapan Gubernur Provinsi Sumatera Nomor 391 tanggal 9 Juni 1947.
- Era mempertahankan kemerdekaan Indonesia, Kota Bukitinggi berperan sebagai kota perjuangan,
- 19 Desember 1948 kota ini ditunjuk sebagai Ibu Kota Negara Indonesia setelah Yogyakarta jatuh ke tangan Belanda / Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI).
- Peristiwa ini ditetapkan sebagai Hari Bela Negara, berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia tanggal 18 Desember 2006
- Selanjutnya Kota Bukittinggi menjadi kota besar berdasarkan Undang-undang Nomor 9 Tahun 1956 tentang pembentukan daerah otonom kota besar dalam lingkungan daerah Provinsi Sumatera Tengah
·
Geografi
Kota Bukittinggi terletak pada rangkaian Bukit
Barisan yang membujur sepanjang pulau Sumatera dan dikelilingi oleh dua gunung
berapi yaitu Gunung Singgalang dan Gunung Marapi. Kota ini berada pada
ketinggian 909–941 meter di atas permukaan laut, dan memiliki hawa cukup sejuk
dengan suhu berkisar antara 16.1–24.9 °C.
Kota ini memiliki topografi berbukit-bukit
dan berlembah, beberapa bukit tersebut tersebar dalam wilayah perkotaan, di
antaranya Bukit Ambacang, Bukit Tambun Tulang, Bukit Mandiangin, Bukit Campago,
Bukit Kubangankabau, Bukit Pinang Nan Sabatang, Bukit Canggang, Bukit
Paninjauan, dan sebagainya. Selain itu, terdapat lembah yang dikenal dengan Ngarai
Sianok dengan kedalaman yang bervariasi antara 75–110 m, yang di
dasarnya mengalir sungai yang disebut dengan Batang Masang.
Bukittinggi menjadi pusat perdagangan di
dataran tinggi Minangkabau. Hal ini ditandai dengan dibangunnya pasar oleh
pemerintah Hindia-Belanda pada tahun 1890 dengan nama loods. Masyarakat
setempat mengejanya dengan loih, dengan atap melengkung kemudian dikenal
dengan nama Loih Galuang.
Saat ini Bukittingi merupakan kota terpadat
dengan etnis Minangkabau, Tionghoa, Jawa, Tamil, dan Batak.
Masyarakat Tionghoa diizinkan pemerintah
Hindia-Belanda membangun toko/kios pada kaki bukit Benteng Fort de Kock, yang
terletak di bagian barat kota, membujur dari selatan ke utara, dan saat ini
dikenal dengan nama Kampung Cino. Sementara pedagang India ditempatkan
di kaki bukit sebelah utara, melingkar dari arah timur ke barat dan sekarang
disebut juga Kampung Keling.
Jam Gadang
merupakan objek wisata
dengan Taman yang menjadi ruang interaksi masyarakat baik di hari kerja maupun
di hari libur.juga merupakan tempat jajanan makanan khas bukit tinggi
diantaranya sate padang, dan berbagai masakan khas padang lainnya
Istano
Pagaruyung
Istano Basa yang lebih
terkenal dengan nama Istana Pagaruyung, adalah sebuah istana yang terletak di
kecamatan Tanjung Emas, kota Batusangkar, kabupaten Tanah Datar, Sumatera
Barat. Istana ini merupakan obyek wisata budaya yang terkenal di Sumatera
Barat.
Istano Basa yang berdiri
sekarang sebenarnya adalah replika dari yang asli. Istano Basa asli terletak di
atas bukit Batu Patah dan terbakar habis pada sebuah kerusuhan berdarah pada
tahun 1804. Istana tersebut kemudian didirikan kembali namun kembali terbakar
tahun 1966.
Istana Basa Pagaruyung adalah rumah elegan besar, struktur kayu
solid, dengan ukiran yang indah dan mudah dikenali sebagai Minangkabau yang
sangat besar arsitektur spesifik khas dari rumah gadang Pagaruyung terletak di
jantung Tanah Datar, Sumatera Barat, (0°36′44,17″LU 100°32′21,14″ BT) seratus
kilometer ke daratan dari kota Padang Istana mudah diakses dari Bukittinggi,
Solok, Padang Panjang atau. Tanah Datar sebuah distrik bernama Batusangkar..
Istana Pagaruyung |
Arsitektur bangunan terdiri dari
- 5 atap ditumpuk menyapu, dengan atap runcing (Minang percaya bahwa atap runcing mengingatkan legenda kerbau, yang menang untuk Sumatera dalam perang melawan banteng Jawa yang besar)
- sebelas tanduk tajam,
- tiga lantai. .
- Pada bangunan yang lebih besar atap ini terdiri dari empat atau lima tingkatan, dengan puncak tambahan atas teras.
- Ini adalah Istana Basa Pagaruyung - atau Pagaruyung Palace - yang terletak di Tanjung Emas, Batusangkar di daerah Tanah Datar.
Pagaruyung adalah nama dari
kerajaan Minangkabau sebuah kerajaan besar di mana budaya Minangkabau
berkembang sebagai keturunan pertama Sumatera Barat
Pagaruyung Raya membangun
istananya pada sebuah bukit bernama Bukit Batu Patah di mana berdiri istana
asli yang disebut Istana Si Linduang Bulan, di mana hari ini keturunan
bangsawan masih berada, melindungi tradisi mereka, nilai-nilai, serta artefak
bersejarah.
Dibangun kembali pada tahun
1750, Si Linduang Bulan Palace sebenarnya telah dibakar sebelumnya pada 1804
selama perang, dan sederhana direkonstruksi pada tahun 1869.
Danau Singkarak
Danau Singkarak |
Oleh2 danau Singkarak |
ikan bilih |
Oleh2 danau singkarak diantaranya Ikan bilih (Mystacoleucus
padangensis) merupakan spesies ikan yang diperkirakan hanya hidup di danau ini[
dan menjadi salah satu makanan khas. Danau Singkarak, Kabupaten Solok dan Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar), dengan ketersediaan bahan makanannya yang
terbatas. jenis ikan ini bisa dibawa pulang sebagai oleh2 dan panyak dijajakan di penjual oleh2 di seputaran danau singkarak