Air Asia QZ 8501 tujuan
Surabaya-Singapura hilang kontak sejak Minggu pagi. Pesawat itu terbang dengan
ketinggian 32 ribu kaki.
Upaya pencarian pun
dilakukan dibawah Kordinasi Badan SAR Nasional Indonesia di bantu oleh tim
terkait hingga saat ini terus melakukan upaya pencarian dan menemukan penumpang
, kru dan serpihan yang diduga dari air asia ZQ 8501
Berikut beberapa cuplikan dari
berbagai sumber, aktifitas yang dilakukan dalam rangka pencarian Air Asia
Balmon Pontianak setelah
mendapatkan instruksi langsung dari Menteri Kominifo melalui Dirjen SDPPI dan
Direktur Pengendalian SDPPI menurunkan tim untuk memantau beberapa frekuensi Emergency
Locator Transmitter (ELT) yang
diperkirakan akan memancar dari Pesawat Air Asia yang kehilangan kontak dengan
Air Trafik Centre ATC Juanda.
Dari pemantauan Di Kec Rasau Jaya Kabupaten Kubu Raya Kalimantan
Barat dan beberapa lokasi pemantauan lainnya di wilayah Kalimantan Barat
pancaran frekuensi tersebut tidak mendapatkan hasil pembacaan pada RDF (Radio Direction Finder)
mobile clear (sinyal frekuensi dimaksud tidak masuk dalam jangkuan wilayah operasi Kalimantan Barat )
Dengan informasi yang disampaikan
Ka Balmon DKI Jakarta pemantauan diarahkan ke daerah Pangkalan Bun sehingga
kordinasi ditingkatkan dengan komunikasi radio HF dengan beberapa rekan di
Banjarmasin dan Palangka raya untuk fokus
pancarian signal Emergency Locator Transmitter (ELT) di wilayah Pangkalan Bun Kalimantan Tengah
Informasi lanjut di peroleh
dari rekan dan beberapa media pemberitaan sampai dengan 9 Januari 2015 adalah sebagai berikut
2 Kapal Survei Tangkap Sinyal Ping dari Black Box AirAsia link disini
28
Desember 2014
|
- Fendi, seorang
warga Pangkalan Bun, Pantai Kubu, Kecamatan Kumai, Kalimantan Tengah, mengaku
melihat pesawat seperti AirAsia sesaat sebelum dikabarkan hilang kontak
|
29
Desember 2014
|
155 penumpang,
dengan rincian
- 138 penumpang
dewasa,
- 16 penumpang
anak-anak,
- satu bayi.
1.
Singapura,
satu
2.
Malaysia, satu
3.
Inggris, satu
4.
Prancis satu
5.
Korea Selatan. tiga
6.
Indonesia.
149
- permintaan pilot
Iryanto izin untuk berputar ke kiri
dan naik ketinggian dari 32 ribu ke 38 ribu sempat ditolak oleh menara
pengendali pengawas (ATC).
|
30
Desember 2014
|
- posisi 03.50.00 LS
- 110.31.08 BT
- Serpihan pesawat
AirAsia QZ 8501 ditemukan,. Enam jenazah yang diduga penumpang pesawat juga
sudah terlihat. Tiga di antaranya berhasil dievakuasi
|
|
penemuan serpihan di Pangkalan Bun:
- Pada pukul 08.00
WIB, pesawat C-295 TNI Angkatan Udara A2906 menemukan benda berwarna putih
- Sekitar pukul 11.30
WIB, pesawat C-130 TNI AU A1319 menemukan potongan logam.
- Pada pukul 12.40
WIB, pesawat C-130 TNI AU menemukan pintu darurat pesawat.
|
2
Januari 2015
|
- Komite Nasional
Keselamatan Transportasi (KNKT) saat ini sudah berada di Pangkalan Bun,
Kalimantan Tengah. KNKT akan ikut serta dalam pencarian black box pesawat.
|
4
Januari 2015
|
- Basarnas optimistis
bisa menemukan lokasi pesawat dengan tepat. Untuk itu, dengan
menurunkan Remotely Operated underwater Vehicle (ROV). Robot berukuran 50 cm
dan berbobot 5 kilogram tersebut dilengkapi sonar dan kamera. robot tersebut
hanya bisa bekerja maksimal dalam perairan berkecepatan arus maksimal 2 knot.
- Adapn ROV akan
menyisir dasar Selat Karimata dan di saat bersamaan mengirimkan informasi
yang ditangkap sonar dan kamera pada monitor yang terhubung di kapal.
10.00 - 17.00 WIB. Kecepatan angin berkisar 20 knot dan ketinggian ombak
masih mencapai 3-4 meter kondisi laut di kawasan Selat Karimata juga dalam
kondisi baik. angin 30 knot dan ombak
4 meter di titik itu. Tim Selam Rusia di berangkatkan dengan menggunakan
kapal milik KPLP Nilam menuju lokasi pencarian.
|
|
- Penyelam gabungan dari TNI AL belum bisa menemukan
badan pesawat Air Asia QZ8501 di perairan Selat Karimata meski telah
terdeteksi titik koordinatnya. Tim penyelam dari Komando Pasukan Katak
(Kopaska), Intai Amfibi (Taifib) dan Denjaka terkendala cuaca buruk yang
terjadi.
- Di kedalaman 33 meter visibility (jarak
pandang) nol atau keruh dan arusnya sangat kuat 3 sampai 5 knot,
- jarak pandang nol meter terjadi sejak pada
kedalaman 20 meter di bawah permukaan air laut. Arus yang deras juga membuat
alat penglihatan bawah air atau Remote Operated Vehicle (ROV) tidak bisa
dioperasikan. Sebab, alat ini hanya bisa beroperasi jika arus bawah laut tak
lebih dari 2 knot
- lima belas penyelam dari tiga tim telah
berhasil menyelam sampai kedalaman 33 meter. Hanya saja, kata dia, air yang
keruh membuat penyelam tidak bisa melihat apa yang ada di dasar laut.
- pencarian akan dilakukan kembali esok
hari. Ia berharap kondisi cuaca mendukung agar penyelam bisa menemukan badan
pesawat. pencarian black box menjadi fokus selain mengevakuasi jenazah yang
kemungkinan masih bisa ditemukan
|
5 Januari
2015
|
- Cuaca masih menjadi tantangan utama dari
operasi pencarian dan evakuasi penumpang QZ 8501 oleh Badan SAR Nasional
(BASARNAS) dengan tinggi gelombang di kisaran 4 – 5 meter.
-
Area pencarian difokuskan di kawasan timur Laut Jawa
dimana sebanyak lebih dari 50 kapal, helikopter dan lebih dari 80 penyelam
laut dikerahkan di area pencarian tersebut.
|
6 Januari
2015
|
- Operasi pencarian
dan evakuasi difokuskan pada area yang diyakini menjadi tempat jatuhnya
pesawat QZ 8501. Sebanyak lebih dari 40 kapal dan 20 helikopter dikerahkan
guna menemukan lokasi pasti dimana pesawat dan kotak hitam berada.
|
7
Januari 2015
|
- Tim penyelam Marinir Angkatan Laut dari Batalyon Intai
Amfibi telah menemukan benda yang diduga kuat sebagai underwater locator
beacon (ULB)
-
Benda yang memancarkan sinyal darurat ini berada di
bagian ekor pesawat AirAsia QZ8501, namun benda ini ditemukan terpisah dari
blakbox.
- Untuk menangkap sinyal ULB ini, jaraknya harus berada
200 meter dari posisi alat itu
- di dalam black box juga terdapat Emergency Locator
Transmitter (ELT) atau alat navigasi darurat. Kedua alat itu bisa berfungsi
selama 30 hari sejak tenggelam dalam air.
|
8 Januari
2015
|
- operasi pencarian
dimulai tepat pukul 7 dan penyelam telah berkonsentrasi pada area fokus
pencarian kedua tempat dimana bagian ekor ditemukan kemarin. Penyelaman di
area fokus kedua ini dimaksudkan untuk menemukan kotak hitam pesawat. Namun,
dikarenakan arus bawah laut yang cukup kencang dan terbatasnya jarak pandang
penyelam, penyelam hanya dapat mengevakuasi serpihan-serpihan yang diduga
adalah bagian dari interior pesawat dan tempat penyimpanan bagasi.
|
9 Januari
2015
|
- Operasi pencarian
yang dipimpin oleh Badan SAR Nasional (BASARNAS) Republik Indonesia hari ini masih berlanjut
dengan kondisi cuaca dan jarak pandang yang relatif lebih baik bagi para
penyelam tim SAR untuk menemukan penumpang serta bagian dari pesawat
penerbangan QZ 8501.
- Tim penyelam juga
dikerahkan untuk memasangkan pelampung pada ekor pesawat yang telah ditemukan
sebagai bagian dari upaya pengangkatan. BASARNAS menegaskan bahwa pencarian
dan evakuasi penumpang tetap menjadi prioritas utama disamping pencarian
kotak hitam yang masih terus berjalan.
- Sampai dengan saat
ini BASARNAS mengonfirmasi telah mengevakuasi sebanyak 48
|