TIME

Home » , » MASKAPAI PENERBANGAN AIR ASIA INDONESIA KEMBALI DIRUNDUNG DUKA

MASKAPAI PENERBANGAN AIR ASIA INDONESIA KEMBALI DIRUNDUNG DUKA

Written By Unknown on Minggu, 11 Januari 2015 | 20.06.00




Air Asia QZ 8501 tujuan Surabaya-Singapura hilang kontak sejak Minggu pagi. Pesawat itu terbang dengan ketinggian 32 ribu kaki.

Upaya pencarian pun dilakukan dibawah Kordinasi Badan SAR Nasional Indonesia di bantu oleh tim terkait hingga saat ini terus melakukan upaya pencarian dan menemukan penumpang , kru dan serpihan yang diduga dari air asia ZQ 8501

Berikut beberapa cuplikan dari berbagai sumber, aktifitas yang dilakukan dalam rangka pencarian Air Asia
Balmon Pontianak setelah mendapatkan instruksi langsung dari Menteri Kominifo melalui Dirjen SDPPI dan Direktur Pengendalian SDPPI menurunkan tim untuk memantau beberapa frekuensi Emergency Locator Transmitter (ELT)  yang diperkirakan akan memancar dari Pesawat Air Asia yang kehilangan kontak dengan Air Trafik Centre ATC Juanda.
Dari pemantauan Di  Kec Rasau Jaya Kabupaten Kubu Raya Kalimantan Barat dan beberapa lokasi pemantauan lainnya di wilayah Kalimantan Barat pancaran frekuensi tersebut tidak mendapatkan hasil  pembacaan pada RDF (Radio Direction Finder) mobile clear (sinyal frekuensi dimaksud tidak masuk dalam jangkuan  wilayah operasi Kalimantan Barat )

 





Dengan informasi yang disampaikan Ka Balmon DKI Jakarta pemantauan diarahkan ke daerah Pangkalan Bun sehingga kordinasi ditingkatkan dengan komunikasi radio HF dengan beberapa rekan di Banjarmasin dan Palangka raya untuk fokus  pancarian signal Emergency Locator Transmitter (ELT)  di wilayah Pangkalan Bun Kalimantan Tengah
 



Informasi lanjut di peroleh dari rekan dan beberapa media pemberitaan sampai dengan 9 Januari 2015 adalah  sebagai berikut









2 Kapal Survei Tangkap Sinyal Ping dari Black Box AirAsia link disini   






28 Desember 2014
  • Fendi, seorang warga Pangkalan Bun, Pantai Kubu, Kecamatan Kumai, Kalimantan Tengah, mengaku melihat pesawat seperti AirAsia sesaat sebelum dikabarkan hilang kontak
29 Desember 2014


155 penumpang, dengan rincian
  •  138 penumpang dewasa,
  •  16 penumpang anak-anak,
  •   satu bayi.
1.    Singapura,     satu
2.    Malaysia,       satu
3.    Inggris,           satu
4.    Prancis           satu
5.    Korea Selatan. tiga
6.    Indonesia.     149
  • permintaan pilot Iryanto  izin untuk berputar ke kiri dan naik ketinggian dari 32 ribu ke 38 ribu sempat ditolak oleh menara pengendali pengawas (ATC).

30 Desember 2014

  •   posisi 03.50.00 LS - 110.31.08 BT
  •  Serpihan pesawat AirAsia QZ 8501 ditemukan,. Enam jenazah yang diduga penumpang pesawat juga sudah terlihat. Tiga di antaranya berhasil dievakuasi


penemuan serpihan di Pangkalan Bun:
  •  Pada pukul 08.00 WIB, pesawat C-295 TNI Angkatan Udara A2906 menemukan benda berwarna putih
  •  Sekitar pukul 11.30 WIB, pesawat C-130 TNI AU A1319 menemukan potongan logam.
  •   Pada pukul 12.40 WIB, pesawat C-130 TNI AU menemukan pintu darurat pesawat.
2 Januari 2015
  • Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) saat ini sudah berada di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. KNKT akan ikut serta dalam pencarian black box pesawat.
4 Januari 2015
  •  Basarnas optimistis bisa menemukan lokasi pesawat dengan tepat.  Untuk itu, dengan menurunkan Remotely Operated underwater Vehicle (ROV). Robot berukuran 50 cm dan berbobot 5 kilogram tersebut dilengkapi sonar dan kamera. robot tersebut hanya bisa bekerja maksimal dalam perairan berkecepatan arus maksimal 2 knot.
  •   Adapn ROV akan menyisir dasar Selat Karimata dan di saat bersamaan mengirimkan informasi yang ditangkap sonar dan kamera pada monitor yang terhubung di kapal.  10.00 - 17.00 WIB. Kecepatan angin berkisar 20 knot dan ketinggian ombak masih mencapai 3-4 meter kondisi laut di kawasan Selat Karimata juga dalam kondisi baik.  angin 30 knot dan ombak 4 meter di titik itu. Tim Selam Rusia di berangkatkan dengan menggunakan kapal milik KPLP Nilam menuju lokasi pencarian.

  • Penyelam gabungan dari TNI AL belum bisa menemukan badan pesawat Air Asia QZ8501 di perairan Selat Karimata meski telah terdeteksi titik koordinatnya. Tim penyelam dari Komando Pasukan Katak (Kopaska), Intai Amfibi (Taifib) dan Denjaka terkendala cuaca buruk yang terjadi.
  • Di kedalaman 33 meter visibility (jarak pandang) nol atau keruh dan arusnya sangat kuat 3 sampai 5 knot,
  • jarak pandang nol meter terjadi sejak pada kedalaman 20 meter di bawah permukaan air laut. Arus yang deras juga membuat alat penglihatan bawah air atau Remote Operated Vehicle (ROV) tidak bisa dioperasikan. Sebab, alat ini hanya bisa beroperasi jika arus bawah laut tak lebih dari 2 knot
  • lima belas penyelam dari tiga tim telah berhasil menyelam sampai kedalaman 33 meter. Hanya saja, kata dia, air yang keruh membuat penyelam tidak bisa melihat apa yang ada di dasar laut.
  • pencarian akan dilakukan kembali esok hari. Ia berharap kondisi cuaca mendukung agar penyelam bisa menemukan badan pesawat. pencarian black box menjadi fokus selain mengevakuasi jenazah yang kemungkinan masih bisa ditemukan
5 Januari 2015
  • Cuaca masih menjadi tantangan utama dari operasi pencarian dan evakuasi penumpang QZ 8501 oleh Badan SAR Nasional (BASARNAS) dengan tinggi gelombang di kisaran 4 – 5 meter.
  •   Area pencarian difokuskan di kawasan timur Laut Jawa dimana sebanyak lebih dari 50 kapal, helikopter dan lebih dari 80 penyelam laut dikerahkan di area pencarian tersebut.
6 Januari 2015
  • Operasi pencarian dan evakuasi difokuskan pada area yang diyakini menjadi tempat jatuhnya pesawat QZ 8501. Sebanyak lebih dari 40 kapal dan 20 helikopter dikerahkan guna menemukan lokasi pasti dimana pesawat dan kotak hitam berada.
7 Januari 2015
  • Tim penyelam Marinir Angkatan Laut dari Batalyon Intai Amfibi telah menemukan benda yang diduga kuat sebagai underwater locator beacon (ULB)
  •   Benda yang memancarkan sinyal darurat ini berada di bagian ekor pesawat AirAsia QZ8501, namun benda ini ditemukan terpisah dari blakbox.
  • Untuk menangkap sinyal ULB ini, jaraknya harus berada 200 meter dari posisi alat itu
  •  di dalam black box juga terdapat Emergency Locator Transmitter (ELT) atau alat navigasi darurat. Kedua alat itu bisa berfungsi selama 30 hari sejak tenggelam dalam air.
8 Januari 2015
  •  operasi pencarian dimulai tepat pukul 7 dan penyelam telah berkonsentrasi pada area fokus pencarian kedua tempat dimana bagian ekor ditemukan kemarin. Penyelaman di area fokus kedua ini dimaksudkan untuk menemukan kotak hitam pesawat. Namun, dikarenakan arus bawah laut yang cukup kencang dan terbatasnya jarak pandang penyelam, penyelam hanya dapat mengevakuasi serpihan-serpihan yang diduga adalah bagian dari interior pesawat dan tempat penyimpanan bagasi.
9 Januari 2015
  • Operasi pencarian yang dipimpin oleh Badan SAR Nasional (BASARNAS)  Republik Indonesia hari ini masih berlanjut dengan kondisi cuaca dan jarak pandang yang relatif lebih baik bagi para penyelam tim SAR untuk menemukan penumpang serta bagian dari pesawat penerbangan QZ 8501.
  • Tim penyelam juga dikerahkan untuk memasangkan pelampung pada ekor pesawat yang telah ditemukan sebagai bagian dari upaya pengangkatan. BASARNAS menegaskan bahwa pencarian dan evakuasi penumpang tetap menjadi prioritas utama disamping pencarian kotak hitam yang masih terus berjalan.
  • Sampai dengan saat ini BASARNAS mengonfirmasi telah mengevakuasi sebanyak 48
Share this article :
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2013. OPTIMALISASI SUMBER DAYA - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger