Rangkaian kegiatan Festival Cap
Gomeh 2013 di Kota Singkawang kali ini di meriahkan dengan pawai lampion dan kendaraan
hias mengelilingi kota Singkawang dilepas dan pimpin langsung oleh Bapak walikota Singkawang
Kota Singkawang bisa disebut juga dengan Hongkong Van Borneo. dimana Festival Cap Go Meh merupakan Icon Pariwisata andalan kota Singkawang Dalam peringatan tahun baru imlek di kota ini, Jarak kota Singkawang kurang lebih 145 kilometer dari ibukota provinsi, Pontianak, menjadi pilihan masyarakat untuk menyaksikan kemeriahan perayaan imlek. dan Festival Cap Gomeh Para pengunjung ingin melihat secara langsung pesta kegiatan Festival yang perayaaannnya jauh lebih meriah dari tahun sebelumnya Prosesi Ritual Masyarakat Tionghoa di Singkawang
Keikut sertaan setiap
masyarakat dalam mempercantik kota
dengan hiasan. ribuan lampion yang
bergantungan di sepanjang jalan utama. pusat2 bisnis dan tempat2 taman hiburan
seperti misalnya di Pasar Hongkong, yang menyajikan banyak jenis makanant
Pawai lampion
Kota Singkawang bisa
dikatakan sebagai sentral perayaan imlek di Kalbar. Mulai perayaan awal tahun
hingga tanda puncak perayaan imlek yang jatuh pada hari kelima belas (Cap Go
Meh), Hongkong Van Borneo tak pernah sepi pengunjung. Apalagi, akan ada atraksi
tatung (pengusiran roh-roh jahat dan peniadaan kesialan) yang dilakukan secara
besar-besaran. Kabarnya, untuk tahun
ini, tatung akan
Singkawang dapat dikatakan
memiliki ciri khas dari kehidupan etnis Tionghoa yang ada di seluruh Indonesia.
Kekhasan itu dapat dibuktikan baik dari jumlah penduduknya yang mayoritas
berasal dari keturunan Tionghoa. Ini dapat dilihat dari dominannya peran
masyarakat Tionghoa dalam beberapa aspek kehidupan, seperti dalam bidang sosial
dan budaya. Kekhasan tersebut membuat sebagian besar etnis Tionghoa di
Singkawang sangat berbeda dengan etnis Tionghoa di seluruh Indonesia.
Karenanya, Kota Singkawang dapat dijadikan salah satu ikonpariwisata budaya yang ada di Kalbar. Sehingga dapat
menjadi daya tarik tersendiri bagi perkembangan kepariwisataandiikuti sekitar
740 orang peserta yang menjadi mediator dalam prosesi tersebut. Tingkat hunian
hotel dan kunjungan wisata yang datang
untuk menyaksikan tatung sangat tinggi.khusunya wisatawan domestik dan mancanegara Taiwan, Hongkong, dan Cina