TIME

Home » » STUDY KASUS PENANGANAN GANGGUAN FREKUENSI GSM/CDMA

STUDY KASUS PENANGANAN GANGGUAN FREKUENSI GSM/CDMA

Written By Unknown on Senin, 04 Februari 2013 | 22.17.00



STUDY KASUS PENANGANAN GANGGUAN
SPEKTRUM FREKUENSI RADIO
1722 MHz s/d 1775 MHz (alokasi frekuensi GSM)


 Hal-hal yang perlu di perhatikan

  • Adanya laporan pengaduan gangguan dengan memperlihatkan copy ISR yang berlaku
  • Monitoring dan pengukuran lapangan oleh petugas fungsianal pengendali dan analisa ganggungan
  • Dukungan alat ukur yang terkalibrasi dengan baik
  • Melakukan pengukuran secara cermat dan mengantisipasi kemungkinan terjadi kesalahan pembacaan parmeter teknis dalam melakukan pengukuran
  • Mempersiapkan peralatan utama dan pendukung 
  • Menyederhanakan masalah lapangan dan memperkecil radius pelacakan dengan fakta2 hasil pengukuran
  • Biasakan berdiskusi untuk meperhatiakan semua pendapat dan masukan yang berbeda dari analisa teknis pengukuran
  • Pastikan sumber temuan sumber pengganggu sebelum menyimpulkan temuan gangguan
  • Indikasi Interferensi pada Band pada alokasi Frekuensi  GSM, 
  • studi kasus berikut adalah  kegiatan penanganan gangguan interferensi. alokasi frekuensi GSM 
  • Data yang berhasil dikumpulkan dan kesimpulan yang diperoleh serta strategi yang dilakukan  akan dipaparkan di bawah ini.
       Temuan hasil pemantauan dan pelacakan serta pengukuran

Langkah2 pengamatan dan deteksi sumber pancaran yang telah dilakukan untuk menemukenali sumber pancaran penyebab gangguan pada range 1722 MHz sampai 1775 MHz sebagai berikut :

  • Hasil monitoring dan  pengukuran di GED A. ditemukenali frekuensi 1750 MHz, 1755.92 MHz, 1760 MHz, 1765.7 MHz dengan level rata-rata -60 dBm pada arah gedung D dan GED E. Frekuensi ini menduduki wilayah uplink untuk layanan DCS. Frekuensi ini berupa pancaran tetap (standing) dan menimpa sinyal frekuensi sinyal uplink dari mobile phone. Sehingga disimpulkan bahwa frekuensi tersebut adalah frekuensi gangguan / interference.
  • Hasil monitoring dan pengukuran di GED B. ditemukenali frekuensi yang sama dengan level yang kuat pada arah GED E dan GED D.
  • Monitoring dan pengukuran di  GED C . ditemukenali frekuensi yang sama dengan level yang kuat pada arah gedung E.
  • Monitoring dan pengukuran di GED E. Ditemukenali frekuensi yang sama dengan arah GED D dan GED C.
  • Monitoring dan pengukuran di GED  A. Ditemukenali frekuensi 1752 MHz, 1755 MHz, 1760 MHz, dan 1765 MHz pada level -60 dBm. Bentuk spektrum ini hampir sama dengan spektrum pada wilayah downlink CDMA dari 860 MHz sampai 900 MHz. Sehingga disimpulkan sementara bahwa gangguan ini adalah intermod dari frekuensi downlink CDMA. Setelah melakukan koordinasi dengan salah satu operator CDMA yang memiliki BTS di atas GED A yaitu OPERATOR X disepakati untuk mencoba meng-off-kan BTS operator Y tersebut. Hasil yang diperoleh setelah BTS Operator X di-off-kan adalah seluruh frekuensi gangguan hilang, dan ketika di-on-kan kembali frekuensi gangguan htimbul . Sehingga dengan demikian gangguan interferensi pada wilayah sekitar GED A disebabkan oleh gangguan intermod dari frekuensi  OPERATOR CDMA  X  dengan frekuensi downlink CDMA lainnya.
  • Monitoring dan pengukuran di GED C. Ditemukenali frekuensi 1755.75 MHz, 1756.6 MHz, 1760.8 MHz, 1766 MHz dan 1771 MHz dengan level rata-rata -65 dBm. Begitu pula hasil yang diperoleh saat melakukan monitoring di depan GED C dengan arah antena ke GED D.



 peta pengukuran dengan goole


            Gambar Spektrum Gangguan di 1755,92 MHz


Gambar Spektrum CDMA 878,53 MHz




 Gambar Spektrum Gangguan hilang saat op X di-off-kan




C          Hasil analisa dan kesimpulan
  • Sumber gangguan interferensi adalah hasil intermodulasi  antara satu frekuensi downlink CDMA dengan frekuensi CDMA lainnya.
  • Hasil perhitungan berdasarkan intermodulasi diperoleh angka-angka sebagai berikut :
  • Masing-masing operator sudah menggunakan perangkat dengan standarisasi  (Data SIM-F)
  • Merekomendasikan kepada 4 (empat) operator penyelenggara CDMA untuk segera melakukan perbaikan karakteristik BTS agar tidak terjadi intermodulasi lagi dan sesuai dengan standar yang berlaku .
  • Merekomendasikan agar segera dilakukan pengukuran bersama antara Balmon dan ke-4 (keempat) operator penyelenggara CDMA dimaksud.
  • Tindak lanjut temuan ini kepada operator CDMA tersebut untuk segera melakukan perbaikan teknis (daya pancar) dan spesifikasi teknis lainnya.
Dalam melakukan penanganan gangguan dilakukan dengan analisa yang baik serta mencermati sekecil mungkin dalam kesalahan pengukuran dan petugas fungsional pengendali lebih konsen dalam hal seperti ini dan mengantisipasi dengan sebaik2nya atas kesalahan dalam mengamati alat ukur dan senantiasa menggunakan alat ukur yang terkalibrasi dengan ketelitian yang tinggi


Share this article :
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2013. OPTIMALISASI SUMBER DAYA - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger