Jogja Never Ending Asia hanyalah titik awal dalam
pengembangan Identitas Jogja. Visi, misi dan nilai utama brand tersebut harus
secara konsisten dan kontinyu dikomunikasikan ke seluruh stakeholders di Yogyakarta , baik internal maupun eksternal. Secara
internal segenap aparatur pemerintah/birokrat, usahawan dan masyarakat di
seluruh Yogyakarta harus turut andil memiliki
dan memahami makna tersebut dan menanamkan secara mendalam dalam pikiran, hati
dan jiwa mereka. Sedangkan secara eksternal, usaha yang keras dan pantang
menyerah harus dilakukan untuk membuat stakeholders luar, seperti para pelaku
bisnis, wisatawan, investor, pengembang, dan organisator kelas dunia dalam
memahami dan memberikan respek terhadap makna dari brand "Jogja Never
Ending Asia".
Jika hal tersebut telah dapat diwujudkan, Jogja Never Ending
Asia adalah aset riil yang memiliki andil cukup besar dalam pembangunan Jogja
di masa depan.Yogyakarta dikenal sebagai destinasi turis terpenting kedua di Indonesia . Kota ini memiliki banyak candi dan arsitektur Jawa yang
paling terkenal di kawasan ini, serta merupakan salah satu kota
tertua di Indonesia .
Wisatawan mengunjungi Yogyakarta untuk melihat
makam dekoratif Senopati, salah satu raja tertua di kerajaan tersebut, dan
Monumen Tugu berbentuk silinder emas. Kota
ini juga memiliki sejumlah museum, keraton, spa, dan restoran, yang akan
memanjakan seluruh pancaindra AndaYogyakarta menyajikan arsitektur memukau dan
nuansa spiritual sejati. Candi Hindu kuno Prambanan terlihat seperti istana
pasir yang dibuat dengan tangan, sementara istana Sultan mengingatkan kita pada
kotak musik keemasan yang dipenuhi perhiasan. Yogyakarta
yang dikenal akan kesenian dan kerajinannya, adalah sentra kebudayaan yang
menjadi pusat pewayangan tradisional dan modern. Seperti misalnya yang dapat
kita saksikan di sepanjang jalan Malioboro merupakan pusat rekreasi dan pusat
belanja kerajinan batik yang tak pernah sepi dari kunjungan oleh tourist mancanegara dan turis nusantara
demikian pula halnya di kawasan wisata dageng