Jika dicermati dari bumi, maka terlihat seolah-olah matahari bergerak
dari utara ke selatan selama setengah tahun, lalu bergerak dari selatan ke
utara pada setengah tahun berikutnya. Gerak semu ini juga berakibat pada
terbentuknya empat musim di bumi, yaitu: gugur, dingin, semi, panas. Akibat
Ekinoks Matahari Pada saat terjadi Ekinoks, lama waktu antara siang dan malam
sama (12 jam) di seluruh permukaan bumi, salah satu tempat teristimewa di kota
Pontianak,yaitu Tugu Khatulistiwa atau
Equator Monument. kota ini dilalui
garis katulistiwak. dimana terdapat
bangunan Tugu Khatulistiwa atau Equator Monument yang terbuat dari kayu ulin
pada garis lintang nol derajat nol derajat yang membelah Bumi secara
horizontal.yang terletak di Siantan, kurang lebih r tiga kilometer dari pusat
Kota Pontianak ke arah Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Pontianak.
- 21 Juni, posisi matahari berada di belahan bumi utara (23,5 derajat Lintang Utara).dsn matahari kembali berada di khatulistiwa demikian juga pada 23 September, kembali posisi matahari berada tepat di khatulistiwa.
- 22 Desember, matahari berada di belahan bumi selatan (-23,5 derajat Lintang Selatan).
- 21 Juni dan 22 Desember) posisi matahari berada di utara dan selatan disebut dengan Solastis Matahari.
- Maret hingga September, lebih banyak menerangi bumi utara daripada selatan.
- September hingga Maret terjadi sebaliknya.
Bagi kita yang berada di Pontianak di kota khatulistiwa, malam dan siang sama lamanya. sedagkan mereka
yang tinggal di kawasan utara atau selatan. khususnya di ddaratan Eropah musim dingin, orang Eropa merasakan malam
lebih panjang dari siang. pada saat yang
bersamaan, orang Australia
merasakan siang yang lebih lama. Nah, pada saat ekinoks inilah, orang di utara
atau selatan merasakan rentang waktu siang dan malam yang sama.
Meskipun posisi matahari dan , titik kulminasi tidak
tampak karena terlindung awan, dari 21 - 23 tetapi tugu katulistiwa masih tetap
ramai mendapatkan kunjungan baik dari wisatawan lokal maupun wisatawan
mancanegara, khususnya wisatawan dari
Malaysia dan Brunei Darussalam.
Rangkaian acara pada hari peringatan kali ini
menampilkan kegiatan olah raga Sukan
atau Kejuaraan Kesehatan Muhibah Borneo 2013 yang dipusatkan di Pontianak,
21-22 Maret, yang diselengarakan oleh Dinas Kesehatan dan Dinas Pemuda dan Olah
Raga Provinsi Kalimantan Barat.pengunjung dan pesertanya dari Malaysia, Labuan,
Brunei Darussalam dan Kalimantan Timur,yang ikut meramaikan kunjungan
peringatan titik kulminasi matahari, dan masyarakat Kota Pontianak dan Kalbar
umumnya sudah mengetahui adanya peristiwa alam yang cukup menarik untuk
disaksikan, yakni titik kulminasi matahari di kawasan Tugu Khatulistiwa.
Pada saat peristiwa kulminasi matahari terjadi, (21-23 Maret pukul 11.50 WIB, dan tanggal
21-23 September jam pukul 11.38 WIB) di Tugu Khatulistiwa Pontianak.benda yang
ditancapkan tegak lurus tidak terlihat bayangannya. karena, matahari berada
tegak lurus di atas kepala manusia
Kulminasi matahari merupakan peristiwa alam yang hanya
terjadi di lima negara, antara lain di Indonesia, (Pontianak ),
Afrika, ( Gabon ), Zaire ,(Uganda ),
Kenya dan Somalia .
Di Amerika Latin, garis itu juga melintasi empat negara
yaitu, Equador, Peru, Columbia dan Brazil . Dari
semua kota atau negara yang dilewati tersebut, hanya Kota Pontianak tepat dibelah atau dilintasi oleh garis khatulistiwa, sehingga . Kota
Pontianak juga dikenal dengan sebutan Kota Khatulistiwa,