- Occupied Bandwidth “Metoda b%”
- Mengukur x dB, “Metoda x dB”
- Occupied Bandwidth dengan.“Metoda x dB”, bila persyaratan untuk pengukuran occupied BW dan Peralatan untuk “%”,tidak terpenuhi.
- Frekuensi: perkirakan center frekuensi .
- Span : 1.5 sd 2 kali bandwidth
- RBW: kurang dari 3% Span.
- VBW: 3 kali RBW atau lebih.
- Level/ attenuation: diatur sehingga S/N lebih besar dari 30 dB
- Detektor: posisi peak atau sample.
- Sweep time : posisi AUTO ( untuk emisi pulsa yang cukup panjang, sehingga satu pulsa di rekam untuk setiap pixel pada layar).
- Trace: “MaxHold” (untuk modulasi analog), “ClearWrite” (untuk modulasi digital)
Prosedur.
- Frekuensi: perkirakan center frekuensi .
- Span : 1.5 sd 2 kali bandwidth
- RBW: kurang dari 3% Span.
- VBW: 3 kali RBW atau lebih.
- Level/ attenuation: diatur sehingga S/N lebih besar dari 30 dB
- Detektor: posisi peak atau sample.
- Sweep time : posisi AUTO ( untuk emisi pulsa yang cukup panjang, sehingga Satu pulsa di rekam untuk setiap pixel pada layar).
- Trace: “MaxHold” (untuk modulasi analog), “ClearWrite” (untuk modulasi digital)
- “Line of Sight” harus bebas pengaruh pengurangan nilai emisi akibat kurva Fresnel antara pemancar dengan antena penerima.
- Antena directional dengan direktivity yang tinggi “front-back ratio yang tinggi, digunakan untuk meminimalkan pengaruh efek fading akibat multipath.
- Gunakan spectrum analyzer yang baik atau digital receiver untuk monitoring.
- Tidak boleh ada interferensi pulsa-pulsa (misalnya interferensi dari busi mesin).
- Level (spektrum daya) setiap frekuensi dari trace yang tersimpan ditambahkan diseluruh span yang telah diatur sehingga mendapatkan referensi daya 100%.
- Perhitungan selanjutnya, dimulai dari frekuensi terendah yang terekam, spektrum daya setiap frekuensi ditambahkan sampai jumlahnya mencapai 0.5% dari total daya yang diperhitungkan, pada titik ini marker pertama di set.
- Perhitungan yang sama dilakukan dimulai dari frekuensi tertinggi yang terekam (dari sisi kanan display) sampai diperoleh 0.5% total daya, disini marker yang kedua di set.
- “Occupied bandwidth” adalah diantara dua marker tersebut
KETELITIAN PENGUKURAN
- Bentuk spektrum signal.
- Bila waktu signal naik dan turun di sisi channel yang digunakan bergerak secara perlahan, maka ketelitiannya tinggi.
- Resolusi bandwidth.
- RBW makin kecil makin teliti, karena perhitungan bandwidth berdasarkan bentuk grafik dari trace yang selalu diperlebar oleh filter pengukuran.
- Frekuensi span.
- Bila span frekuensi terlalu lebar, maka akan terdapat lebih banyak noise yang terukur, sehingga ketelitian akan berkurang. Namun demikian span harus cukup lebar paling tidak termasuk komponen spektrum dibawah titik 0.5% (atau -26 dB).
- Level Noise dan level interferensi.
- Karena noise dan interferensi diluar channel juga terukur dalam proses perhitungan, maka perbedaan yang besar antara signal yang digunakan dengan signal interferensi akan meningkatkan ketelitian. Oleh karena itu ACPR (adjacent channel power ratio) atau perbedaan minimum “peak level” dengan “level frekuensi luar” direkomendasikan 30 dB, untuk meyakinkan kesalahan (error) pengukuran kurang dari 10% (lihat Gambar.1 dan Gambar. 2).
- Jumlah percobaan pengukuran.
- Fluktuasi signal digital yang disebabkan oleh adanya signal modulasi yang tidak tetap menyebabkan hasil pengkuran yang tidak tentu. Maka jumlah pengukuran direkomendasikan harus dicoba paling tidak 400 kali untuk mendapatkan rata-rata “occupied bandwidth”.
- Harus diperhatikan bahwa tidak boleh ada signal interferensi pada span yang terekam karena ini akan dimasukan seolah-olah signal yang diinginkan juga, maka akan menghasilkan error pengukuran yang cukup tinggi.
METODA x dB
Prosedur pengukuran.
- Spectrum analyzer/ receiver digital harus diatur sebagai berikut ini:
- Center frekuensi: fo (frekuensi karir).
- Span: 1.5 kali dari bandwidth frekuensi yang diemisikan.
- RBW: < 3% dari Span.
- VBW: >3 kali RBW.
- Detektor pada posisi: peak (puncak)
- Trace: Max Hold.