TIME

Home » » Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas)

Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas)

Written By Unknown on Sabtu, 02 Mei 2015 | 23.59.00



Hardiknas, memperingati Hari lahirnya  Ki Hajar Dewantara (2 Mei 1889).
RM Suwardi Suryaningrat, nama muda Ki Hajar
Salah satu tulisannya berjudul “Als ik een Nederlander was” (terjemahannya:Seandainya Aku Seorang Belanda), menggegerkan Hindia Belanda saat itu. Tulisannya itu dimuat dalam surat kabar De Expres pimpinan Douwes Dekker 13 Juli 1913.yang isinya antara lain sebagai berikut: “Sekiranya aku seorang Belanda, aku tidak akan menyelenggarakan pesta-pesta kemerdekaan di negeri yang telah kita rampas sendiri kemerdekaannya. Sejajar dengan jalan pikiran itu, bukan saja tidak adil, tetapi juga tidak pantas untuk menyuruh si inlander memberikan sumbangan untuk dana perayaan itu”.
Ide untuk menyelenggaraan perayaan itu saja sudah menghina mereka, dan sekarang kita keruk pula kantongnya. Ayo teruskan saja penghinaan lahir dan batin itu! Kalau aku seorang Belanda, hal yang terutama menyinggung perasaanku dan kawan-kawan sebangsaku ialah kenyataan bahwa inlander diharuskan ikut mengongkosi suatu kegiatan yang tidak ada kepentingan sedikit pun baginya,”
Ki Hajar Dewantara  seorang  wartawan yang handal. Berkat ketajaman penanya, dia sering berurusan dengan polisi kolonial Belanda. Keluar masuk penjara sudah biasa dialami.
Ki Hajar Dewantara  mendirikan Perguruan Taman Siswa. menjadi Menteri Pendidikan pertama.
Keputusan Presiden Nomor 305 Tahun 1959, KHD ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional dan Bapak Pendidikan Nasional. Untuk menghargai jasanya, 
Dengan semboyan Ki Hajar Dewantara  Bapak Pendidikan Indonesia “Di depan memberi contoh, di tengah memberi semangat, di belakang memberi dorongan" mempunyai makna  menjadi seorang pemimpin 
  • harus mampu memberikan suri tauladan (contoh yang baik) bagi orang – orang di sekitarnya. 
  • Pemimpin juga di tengah kesibukannya harus mampu membangkitkan semangat, 
  • pemimpin juga harus mampu memberikan inovasi-inovasi di lingkungannya dengan menciptakan suasana yang lebih kondusif untuk keamanan dan kenyamanan
  • Pemimpin juga harus memberikan dorongan moral dari belakang. Dorongan moral ini sangat dibutuhkan oleh orang – orang di sekitar kita untuk menumbuhkan motivasi dan semangat. Bukan cuma pemimpin, tapi semua elemen masyarakat yang telah terdidik.
Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita. Ini berarti bahwa setiap manusia di kab. Gowa berhak mendapatkan pendidikan. Karena, untuk menjadi kabupaten yang maju, dipengaruhi oleh faktor pendidikan. Sehingga faktor yang mempengaruhi kemajuan bangsa tersebut dapat dengan mudah untuk diukur. Karena seperti yang kita ketahui bahwa, pendidikan yang berkualitas tentunya akan mencetak Sumber Daya Manusia yang berkualitas juga, itu niscaya!  Pendidikan merupakan proses mencetak generasi penerus, maka wajib bagi anak-anak di Gowa mendapatkan pendidikan. Bagi suatu Kabupaten atau Kota yang ingin maju, pendidik harus dipandang sebagai sebuah kebutuhan dasar, yang sama halnya dengan kebutuhan-kebutuhan dasar lainnya. Saya hanya ingin semua orang tua mempunyai paradigma yang sama dengan pemerintah. Sehingga, ada sebuah sinergitas untuk menciptakan anak-anak yang berkualitas melalui pendidikan yang berkualitas. Jika ada orang tua yang tidak menginginkan anaknya berpendidikan, maka dia telah menciptakan generasi patah pada keluarganya sendiri.
Selamat memperingati Hari Pendidikan Nasional (HARDIKNAS) Indonesia, tanggal 02 Mei 2015.
 
Sumber : depoknews.com
Share this article :
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2013. OPTIMALISASI SUMBER DAYA - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger